Tuesday, May 29, 2007

History Repeats

Akhir 2004 - Somewhere in Bandung

MNB: "Udah ron, lo pokoknya harus ngelamar ke Cinemags!"
Ron: "Yah, mana bisa ngelamar ngandelin hobi doang. Lagian background gw kan pariwisata, bukan Jurnalism atau at least Komunikasi"
MNB: "Ah.. lo kan jago. Pasti bisa deh, majalah ini kan elo banget!!"
Ron: "Nggak ah, gw mo (kerja) di hotel aja"
MNB: "Rooooon! Coba dulu nggak?!?!?!"
Ron: "Iyaa.. iya!"

Awal 2005 - On the Phone

Ron: "Hey!"
MNB: "Yah, ada apa ron?"
Ron: "You're talking to the new Editor of Cinemags, pal!"
MNB: "Tuuuh kan!!!!"


***************************************************

Maret 2007

FS: "Roooooooooon..... menurut lo tulisan gw bagus nggak?"
Ron: "Iya. I'm one of your fans in writings."
FS: "Menurut lo gw bisa jadi seorang penulis nggak? Perlu nggak gw dalamin bidang ini?"
Ron: "Yess. I think you should. Gaya penulisan lo tuh lain sit. Sangat mature tapi naif. Ringan untuk dibaca and menghibur. Tipe-tipe yang ada di majalah lifestyle gitu. Mirip tulisan Indra Herlambang, ringan tapi berkelas."
FS: "Really????"
Ron: "In fact... coba masukin tulisan lo ke majalah Femina deh. Klo perlu di surat lamaran cantumin link ke blog lu."

Akhir Mei 2007
FS: "Roooon!"
Ron: "FS...!!!"
FS: "Check my blog!"
.....
Ron: "Whoaaaaa..... Selamat udah keterima di Femina!!"

Read More......

Wednesday, May 23, 2007

Temporary Inbox

A temporary inbox is a disposable email address, which doesn't require registration and can be used to avoid spam. Use this email address in forums, lotteries, erotic sites or wherever. The spammers will never find out your private email address. Click this banner:

Read More......

Monday, May 21, 2007

The Eagle Starts to Fly

Mission accomplished.

I think i should give my self a credit for this
Untuk pertama kalinya setelah 8 bulan
Saya bisa merasa sangat ikhlas
Saya bisa merasa turut berbahagia untuk kebahagiaannya
Beban itu sudah terangkat
Serpihan-serpihan itu sudah berhasil saya kumpulkan
Jerat yang selama ini mengikat sudah saya lepaskan
Sang elang pun siap untuk kembali mengangkasa
Menuju bintang barat yang telah sabar menantinya

Read More......

Monday, May 14, 2007

Mojang for Rent - Part 4: The Clients

Sekarang adalah perjumpaan kedua saya dengan Alex. Kali ini kami janji bertemu di salah satu cafe anak muda terkenal di kawasan Dago. Sama seperti sebelumnya, dengan pakaian modis ia telah duduk di sebuah meja sambil berbicara di telepon genggam. Ternyata yang baru saja berbicara dengannya adalah perwakilan dari salah satu perusahaan berskala internasional yang ingin menjamu tamu-tamunya dari Malaysia dengan gadis-gadis Alex yang sudah terkenal cukup berkelas.

Yups, para ‘pengguna’ lady escort yang melalui Alex bukan orang tajir lokal saja, tapi juga pengusaha-pengusaha asing yang kebetulan ada urusan bisnis di Bandung. Kebanyakan mereka berasal dari Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea dan Jepang. Memang karena kesibukkan dan jadwal yang padat, tidak semua pengusaha tersebut meminta escort untuk diajak bermalam dan berhubungan seks. Ada juga yang hanya minta ditemani jalan-jalan dan karaokean saja.

Para ‘pengguna’ lady escort yang melalui Alex bukan orang tajir lokal saja, tapi juga pengusaha-pengusaha asing yang kebetulan ada urusan bisnis di Bandung. Kebanyakan mereka berasal dari Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea dan Jepang.

Boleh percaya boleh tidak, meski tak pernah bertatapan langsung dengannya (selalu melalui ajudan), salah satu klien terbesar Alex adalah seorang kepala pemerintahan provinsi di Indonesia! Permintaannya pun agak aneh. “Jadi, gubernur luar pulau ini minta dicarikan seorang gadis cantik, tapi bukan yang berprofesi model atau SPG, untuk dijadikan simpanan dan akan dibelikan rumah, mobil serta dibiayai kuliahnya hingga selesai kalo masih kuliah.” Alex menjelaskan. Karena Alex hanya punya link gadis-gadis yang berprofesi sebagai model saja, maka untuk permintaan aneh seperti ini ia akan menghubungi temannya yang lain, sebut saja namanya Ronald, yang pekerjaannya tidak jauh berbeda dari Alex, yaitu penyedia gadis-gadis panggilan. Kebetulan Ronald tahu beberapa mahasiswi cantik yang bisa dipakai.

Seiring dengan semakin berpengalamannya Alex menjalani bisnis sebagai ‘penghubung’ ini, ia pun mulai pilih-pilih klien. Tak semua orang bisa semudah itu mendapatkan high class lady escort darinya. Klien harus memiliki rekomendasi yang cukup bagus dan latar belakang yang meyakinkan. Ia tak ingin pengalaman buruk yang pernah menimpa seorang modelnya terulang lagi. “Ketika itu salah satu model gue, Puspa (nama samaran), gue kenalin ke seorang pengusaha Jakarta. Pengusaha itu berani bayar tinggi buat make Puspa soalnya mukanya Puspa mirip bintang sinetron terkenal. Eh nggak taunya pengusaha itu punya kelainan sadomasochist (gemar menyiksa untuk kepuasan seksual). Dihajarlah si Puspa ampe babak belur. Untung aja kasusnya ga ampe ke polisi. Gue ngerasa bersalah banget ama Puspa. Makanya sekarang gue milih-milih klien banget. Kalo perlu gue nanya-nanya ke kenalan gue soal klien baru yang pengen make model gue,” ceritanya.

Tak terasa segelas hot chocolate praline yang saya pesan telah habis diminum. Banyak sekali cerita menarik yang saya dapatkan dari Alex, pemuda yang amat ramah dan bersahabat. Jauh dari imej bisnis yang dijalaninya. Obrolan kami pun berakhir sampai disitu, tapi ia berjanji akan mengenalkan saya dengan salah satu model papan atasnya. Walaupun isi dompet saya tak akan sanggup mencukupi, lumayan kan untuk sekedar berkenalan.[ i-ron]


- The End -


Read More......

Mojang for Rent - Part 3: Ratings

Cara Alex mengenakan tarif amatlah gampang, ia mengenakan sistem grade pada gadis-gadis tersebut. Grade A adalah mereka yang menjadi model untuk pemotretan fashion dan catwalk. Semakin populer si model, maka tarif kencannya pun semakin tinggi, apalagi jika wajahnya sudah terpampang dimana-mana, baik di majalah maupun televisi. Untuk Grade A, biasanya mereka memasang tarif antara 1.5 sampai 5 juta rupiah per malam. Jika kantong Anda tidak cukup tebal, ia juga memiliki koleksi Grade B, yaitu gadis-gadis cantik kelas Sales Promotion Girl (SPG) dengan tarif 750-1.5 juta rupiah per malam. Tapi jika sekedar menemani makan malam atau berakaraoke saja, harganya tidak setinggi itu, paling-paling hanya 500-ribuan saja. Dengan bodi aduhai dan ber-attitude harga setinggi itu tampaknya sangat worthed bagi para pengguna.

“Kebayang kan? Ada ratusan pejabat dari puluhan negara yang minta dicarikan pendamping selama di Bandung! Kaya banget tuh gue kemaren, hahaha....”

Ada satu fakta yang mengejutkan dilontarkan oleh pemuda berkulit putih ini, yaitu tarif model bispak di Bandung ternyata lebih mahal dibandingkan di Jakarta. Kenapa begitu? Ia pun tak tahu jawabannya. Mungkin karena imej ‘mojang priangan anu gareulis’ yang sudah melekat pada gadis-gadis Bandung, walaupun tidak semua model itu asli Bandung. “Cewek-cewek Uzbekistan aja cuma 2.5 jutaan per malam. Hebat kan Bandung?,” tegasnya.

Alex memiliki alasan mengapa ia enggan disebut germo, karena ia tidak meminta komisi dari gadis-gadis yang berhasil ia perkenalkan kepada para klien. “Gue sih nggak minta komisi. Gue kan cuma sebagai penghubung aja. Syukur-syukur mereka (para model) ada yang ngasih gue bonus. Tapi biasanya sih justru gue dapet dari klien yang minta dicarikan. Beda dong ama germo...”

Seperti juga bisnis lainnya, bisnis lady escort ini juga ada high dan low seasonnya. High season biasanya jatuh pada akhir-akhir pekan dimana banyak orang-orang kaya Jakarta yang penat dan ingin refreshing ke Bandung. Rata-rata dalam satu minggu bisa ada 10 permintaan datang kepadanya. Selain itu, keuntungan juga tiba pada saat diadakan event-event besar di Bandung, seperti ketika dilangsungkan Peringatan Konferensi Asia Afrika beberapa waktu yang lalu. “Kebayang kan? Ada ratusan pejabat dari puluhan negara yang minta dicarikan pendamping selama di Bandung! Kaya banget tuh gue kemaren, hahaha....”.

Tiba-tiba dering telepon genggam memutus pembicaraan satu jam antara saya dan Alex. Ia rupanya harus berada di sebuah event yang harus dihadirinya. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi aktivitas masih terus berjalan bagi Alex.

- to be continued -

Read More......

Mojang for Rent - Part 2: The Beginning

Awal terjun ke bisnis lady escort ini bukannya disengaja. Ketika itu sekitar 2-3 tahun yang lalu ia bersama teman-temannya mendirikan sebuah agensi model kecil-kecilan di kawasan Bandung Utara. Tak disangka dalam tempo yang relatif singkat model-model yang dimiliki agensi mereka banyak dipesan oleh para klien untuk memeragakan busana rancangan atau mengiklankan produk mereka. Tidak hanya itu, model-model tersebut ada yang kini menjadi bintang iklan nasional. Dari situlah mulai bermunculan permintaan-permintaan dari pihak-pihak tertentu untuk “menggunakan” model-model cantik itu.

“Pertama kali saya cuma bilang dalam hati ‘apa-apaan sih nih orang, emang model gue cewek apaan?’. Hingga salah satu peminat tersebut, seorang pengusaha, menyebutkan sebuah nominal yang cukup membuat saya ternganga. Langsung saja saya menceritakan hal ini sembari tertawa-tawa di depan beberapa model agar kesannya hanya bercanda. Eh, ngga taunya tiga orang diantara model itu menghubungi saya secara pribadi dan menyatakan ketertarikannya. Ya sudah, disitulah semuanya berawal, ada demand dan ada supply, hahaha...” jelas Alex.

“Sering juga tiba-tiba si A atau si B nelpon saya minta dicarikan gadun (oom-oom) kaya karena dia lagi butuh uang. Kalo udah gitu, saya tinggal menghubungi pelanggan-pelanggan saya aja dan semuanya beres.”
Hingga kini ada belasan model baik di agensi Alex sendiri maupun agensi lain yang ditanganinya. Terkadang bukan calon klien saja yang menghubungi Alex agar dicarikan pendamping, tapi juga sebaliknya. “Sering juga tiba-tiba si model A atau simodel B nelpon saya minta dicarikan gadun (bahasa gaulnya ‘oom’) kaya karena dia lagi butuh uang. Kalo udah gitu, saya tinggal menghubungi pelanggan-pelanggan saya saja dan semuanya beres.” ujarnya.



- to be continued -

Read More......

Mojang for Rent - Part 1: Preface

Pemuda itu sedang berbicara serius di telepon genggamnya ketika saya tiba di sebuah restoran bergaya retro di Cihampelas Walk (CiWalk). Saya datang agak telat 5 menit dari waktu yang dijanjikan. Sebut saja nama pemuda tersebut Alex. Dari penampilan luar tampak seperti pemuda kota besar kebanyakan, dengan rambut spike, kemeja putih bermotif sulur yang lengannya digulung hingga siku, celana jeans, sneakers dan tas selempang, pokoknya sangat fashionable. Usianya tidak lebih dari 25 tahun. Jika anda berpapasan dengannya di jalan dijamin tak akan menyangka sama sekali bahwa pemuda tersebut adalah penyalur gadis-gadis cantik Bandung untuk “mendampingi” pria-pria hidung belang berkantung tebal (ia risih dengan sebutan germo dan lebih prefer ‘penghubung’).

Tidak seperti gadis panggilan pada umumnya, mereka yang disediakan oleh Alex adalah gadis-gadis cantik yang kebanyakan berprofesi sebagai fotomodel maupun peragawati

“Halo, sorry ya nunggu lama, tadi yang baru nelpon gue ajudan dari seorang pejabat dari Sumatera yang mau berkunjung ke Bandung. Atasannya pengen dicarikan lady escort (gadis pendamping) yang bisa nemenin plus-plus selama berada disini,” kata Alex saat menyadari kehadiran saya. Rupanya ia baru saja mendapat orderan.

Tidak seperti gadis panggilan pada umumnya, mereka yang disediakan oleh Alex adalah gadis-gadis cantik yang kebanyakan berprofesi sebagai fotomodel maupun peragawati dan sebagian besar bahkan pernah bermain sinetron. Itulah sebabnya ia hanya mengincar pria-pria (atau om-om?) kaya yang mampu membayar tarif hingga jutaan rupiah per malam!

Sebelumnya Alex tak pernah membayangkan dirinya akan melakukan pekerjaan sampingan seperti ini. Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Kota Bandung dari Sumatera hingga sekarang ia masih tercatat sebagai mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Bandung. Jika tidak sedang berkuliah, ia disibukkan oleh kegiatan mengajar kelas piano untuk anak-anak sekolah minggu atau sedang meng-organize sebuah acara fashion show. Alex memang tergolong pemuda yang cukup aktif dengan berbagai kegiatan.

-to be continued-

Read More......

Wednesday, May 09, 2007

Indonesia’s Luxurious Hotels & Resorts

Ini sebetulnya artikel pesenan sebuah free magazine di Bandung. Tapi sayang, si majalah yang cover perdananya Jessica Alba itu urung terbit karena tersandung ijin. Daripada mubazir, mending tulisan ini saya post saja disini. Siapa tahu jadi inspirasi tempat liburan buat yang membaca. FYI, pada saat saya menulis ini Bvlgari Resort belum selesai dibangun, rate tercantum juga masih rate 2006.

Begawan Giri Estate
Bayangkanlah sebuah lokasi yang ideal untuk menyepi dan melarikan diri dari segala rutinitas, maka Begawan Giri adalah jawabannya, sebuah resort mewah namun sangat Indonesia di tengah-tengah hutan pegunungan dengan pemandangan sawah, pepohonan dan sungai Ayung. Terdiri dari 22 suite yang terbagi dalam lima residence bernuansa 5 unsur alam, yaitu Bayugita (Song of Winds), Tirta Ening (Clear Water), Tejasuara (Sound of FIre), Wanakasa (Forest in the Mist) dan Umabona (House of the Earth Son). Resort unik yang dilengkapi fasilitas spa kelas satu dan restoran yang menyajikan masakan hasil racikan chef internasional, Begawan Giri pernah terpilih sebagai urutan pertama dalam Top 100 Best of the Best versi Conde Nast Reader’s Travel Award.
Address
: P.O. Box 54, Ubud 80571, Bali. Ph. (62-361) 978888
Rate
: USD 495 – 4,400

The Oberoi Lombok

Terletak di tepi pantai Medona nan indah di barat laut pulau Lombok (sekitar 28 km sebelah utara kota Mataram atau 45 menit dari bandara) resort ini sudah dibuka sejak 1997. Terdiri dari 50 buah vila mewah dan paviliun (semua beratap jerami dan bebepara memiliki kolam renang pribadi!) yang tersebar di area taman tropis seluas 24 acre. Resort ini amat dikenal secara internasional berkat health spa-nya yang kerap mendapat penghargaan.
Address
: Medana Beach - Tanjung, Mataram 83001. Ph. (62-370) 638 444
Rate
:
USD 240 - 800

The Dharmawangsa
Ditengah ritme kota Jakarta yang tiada henti-hentinya dengan berbagai aktivitas terdapat sebuah hotel yang menawarkan ketenangan dan keanggunan yang tiada duanya. The Dharmawangsa adalah salah satu hotel milik grup Rosewood Hotel yang sudah identik dengan hotel dan resort mewah (hanya ada
satu di Asia Tenggara). Hotel yang tiap suite-nya bertema budaya Indonesia (Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Indonesia Timur) ini dipenuhi oleh artifak langka yang berasal dari puluhan hingga ratusan tahun lalu, jadi bisa dibayangkan kesan berkelas didalamnya. Anda takkan pernah menyangka siapa saja selebritis dunia yang (ternyata) pernah menginap disini. Satu lagi, hotel ini menyediakan butler pribadi untuk tamunya (ingat Niles dalam serial The Nanny?).
Address:
Jl Brawijaya Raya 26, Kebayoran Baru, Jakarta, 12160.
Rate:
USD 280 - 320

Amanjiwo
Sama seperti namanya, Amanjiwo mampu memberikan ketentraman jiwa bagi siapapun yang menginap. Resort ini mengambil inspirasi dari kemegahan dan keanggunan Borobudur, candi Budha terbes
ar di dunia. Pemandangan alami yang menakjubkan dapat dinikmati dari resort ini, terletak di bagian belakang adalah Bukit Menoreh. Sedangkan di bagian muka adalah dataran tinggi Kedu. Empat gunung berapi: Sumbing, Sundoro, Merbabu dan Merapi tampak berjajar rapi di cakrawala. Sebuah kemewahan tiada tara.
Address
: Borobudur, Central Java. Ph. (62-293) 788 333
Rate:
USD 650 – 2,600

Amanwana
Satu lagi dari Aman Groups, pemilik resort-resort eksotis dunia, Amanwana menyajikan kemewahan dalam bentuk lain yang hanya bisa anda rasakan jika menginap di salah satu dari hanya 20 tenda yang disediakan. Ya benar, tenda! Agar menyatu dengan alam di sebuah pulau pribadi di lepas pantai Sumbawa, bukannya vila atau paviliun, melainkan tenda-tenda lah yang didirikan. Namanya boleh tenda, tapi lihat dulu segala fasilitas mewah dan pelayanan kelas satu yang ditawarkan. Ada 2 area tenda yaitu ditengah hutan da
n di dekat pantai. Well, ini baru namanya berkemah. Konon beberapa bintang Hollywood dan mendiang Lady Diana kerap ‘bersembunyi’ disini.
Address
: Moyo Island, West Sumbawa Regency, NTB. Ph. (62-371) 22233
Rate:
USD 650 - 750

Banyan Tree Bintan
Bosan hanya berlibur di Jawa dan Bali saja? Coba pergi ke Pulau Bintan di kawasan kepulauan Riau dan bermalamlah di sebuah resort cantik yang menghadap laut Cina Selatan, Banyan Tree Bintan. Suasananya amat tenang dan damai, sesuai dengan biaya tidak sedikit yang dikeluarkan. Terdiri dari 72 vila besar (17 memiliki kolam renang dan 55 menggunakan Jet Pool) yang dibangun di sisi bukit dan dikelilingi oleh hutan tropis.

Address
: Site A4, Lagoi Tanjong Said, Bintan Island. Ph. (62-770) 693 100
Rate:
from USD 300/nite/couple

Four Seasons Resort Bali at Sayan
Bali memang tak habis-habisnya menyediakan pelayanan mewah dan berkelas bagi wisatawan-wisatawan berkantung tebal. Salah satunya adalah Four Seasons Resort Bali at Sayan, tempat dimana Asia’s Best Tropical Spa, Sayan Spa, terletak. Sayan Spa memiliki empat ruang perawanan, sebuah gym dan toko yang menjual produk perawatan tubuh tradisional. Berada diluar bangunan utama, spa ini menghadap langsung ke sungai Ayung yang masih alami, sehingga kita dapat mendengar gemericik air saat sedang melakukan perawatan.

Address
: Sayan, Ubud, Gianyar 80571 Bali. Ph. (62-361) 977577
Rate:
USD 330 - 990

Kupu Kupu Barong
Pemilihan nama Kupu Kupu Barong bukan tanpa alasan. Di sekitar resort indah di sekitar sungai terpanjang di Bali, Ayung, ini terdapat banyak kupu-kupu berterbangan dari satu tanaman ke tanaman lain. Cantik sekali bukan? Resort ini terdiri dari 19 bungalow individual dengan balkon yang menghadap ke rimbunan alam yang masih liar. Majalah wisata bergengsi internasional, Harper’s Hideaway Report bahkan pernah menyebut Kupu Kupu Barong sebagai “the most exotic mountain hideaway” di kawasan Asia/Pasifik. Kupu Kupu Barong adalah hotel mewah pertama di wilayah Ubud. Selama 20 tahun lebih hotel ini telah menjadi tuan rumah dari para pesohor dunia.
Address
: Jl. Kedewatan, Ubud, Bali 80571. Ph. (62-361) 975 478
Rate
:
USD 420 - 780

Read More......

Monday, May 07, 2007

Keep the Faith

Yakinlah...
Selama rasa itu masih ada, hari itu kan datang.

Rasa itu yang jadi kekuatan untuk membuat kita terus berusaha,
tuk membuat khayal itu jadi nyata...

Tetap optimis ya, r...


I wish I had half the faith you have. But I'll try hard.

Read More......