Monday, May 14, 2007

Mojang for Rent - Part 2: The Beginning

Awal terjun ke bisnis lady escort ini bukannya disengaja. Ketika itu sekitar 2-3 tahun yang lalu ia bersama teman-temannya mendirikan sebuah agensi model kecil-kecilan di kawasan Bandung Utara. Tak disangka dalam tempo yang relatif singkat model-model yang dimiliki agensi mereka banyak dipesan oleh para klien untuk memeragakan busana rancangan atau mengiklankan produk mereka. Tidak hanya itu, model-model tersebut ada yang kini menjadi bintang iklan nasional. Dari situlah mulai bermunculan permintaan-permintaan dari pihak-pihak tertentu untuk “menggunakan” model-model cantik itu.

“Pertama kali saya cuma bilang dalam hati ‘apa-apaan sih nih orang, emang model gue cewek apaan?’. Hingga salah satu peminat tersebut, seorang pengusaha, menyebutkan sebuah nominal yang cukup membuat saya ternganga. Langsung saja saya menceritakan hal ini sembari tertawa-tawa di depan beberapa model agar kesannya hanya bercanda. Eh, ngga taunya tiga orang diantara model itu menghubungi saya secara pribadi dan menyatakan ketertarikannya. Ya sudah, disitulah semuanya berawal, ada demand dan ada supply, hahaha...” jelas Alex.

“Sering juga tiba-tiba si A atau si B nelpon saya minta dicarikan gadun (oom-oom) kaya karena dia lagi butuh uang. Kalo udah gitu, saya tinggal menghubungi pelanggan-pelanggan saya aja dan semuanya beres.”
Hingga kini ada belasan model baik di agensi Alex sendiri maupun agensi lain yang ditanganinya. Terkadang bukan calon klien saja yang menghubungi Alex agar dicarikan pendamping, tapi juga sebaliknya. “Sering juga tiba-tiba si model A atau simodel B nelpon saya minta dicarikan gadun (bahasa gaulnya ‘oom’) kaya karena dia lagi butuh uang. Kalo udah gitu, saya tinggal menghubungi pelanggan-pelanggan saya saja dan semuanya beres.” ujarnya.



- to be continued -

0 comments: