Sunday, October 29, 2006

Again and again

Gara-gara membeli kaos bertuliskan LISTEN ALCOHOL DRINK MUSIC, terlintas dipikiran saya tentang lagu-lagu yang akhir-akhir ini sering saya dengarkan (ga nyambung yah?). Ada banyak lagu yang saya dengarkan akhir-akhir ini, baik di televisi maupun di radio dan CD, but these are only a few songs that i currently listen over and over and over...

ALL I ASK OF YOU (Gerard Butler & Emmy Rossum)
Dulu ada yang seneng banget sama lagu ini. Saya sendiri baru sebulan terakhir ini mendengar OST film Phantom of THe Opera ini (basi yah?). Akhirnya setelah berpuluh-puluh kali saya putar berulang-ulang, kini saya sudah lumayan menghapalnya dan masih merinding tiap mendengarnya.

OFFICIALLY MISSING YOU (Tamia)
I love its catchy tunes and her puffy voice. I'm officially missing you...

THE BLOWER'S DAUGHTER (Damien Rice)
Langsung suka aja ketika pertama kali denger. I get all the emotions of this song. Apalagi jadi soundtrack film Closer... tambah keren aja.

WAITING (The Adams)
Ini adalah salah satu local indie band yang saya suka. Lagunya enak-enak dan lain dari band-band Indonesia kebanyakan. Waiting adalah soundtrack Janji Joni.

AVE MARIA (Il Divo)
Surprised?!!? Actually, versi Celine Dion jauh lebih menggetarkan dan magical, tapi sayang, saya hanya punya versi Il Divo dan Jessica Simpson. Masa Jessica Simpson sih??

I WRITE SINS NOT TRAGEDIES (Panic at the Disco)
Pertama kali, saya terkesan oleh klipnya... and then... rupanya iramanya sangat enerjik dan enak ditelinga saya.





TAK PERNAH MENYESAL (Anang & KD)
Baca deh liriknya... jelas banget kan kalo lagu ini tentang saya? Hahaha.... hiks!

Read More......

Friday, October 27, 2006

Mumbling

Hmm... dunno what to write, well i'll try to mumble a little.

It's almost twelve at night and i still couldnt close my exhausted eyes. I'm in Bandung now, with the whole family trying to escape from our boring routinity.

My brothers were eating in Pak Rizal, while I prefer to walk down the Jalan Setiabudhi and catch up some old memories (in fact, every inch of this street reminds me of anything). Celebration of Life. Yeap... we must celebrate this very great and colourful life, including all the laughs and tears that came along. But for some reasons, i suddenly feel very tired with myself and my life. It feels like .... there's no single thing in this world could bring the thrill back.

Sigh...


By the time you confidently thought that you're stronger and ready if there's another hit.... BANG!!! You know that you're never ready.

By the time you confidently thought that you're safe and you won't get hit twice with the same stone.... BANG!!! It hit you twice harder... more hurt... and left you a permanent damage.

Give up?

What doesn't kill you strengthen you. Is it?

*song played on a playlist: "Usah Kau Simpan Lara Sendiri" by Katon Bagaskara & Ruth Sahanaya*

Read More......

Thursday, October 19, 2006

Back to Zero



Blameless, chaste, decent, good, impeccable, innocent, irreproachable, maidenly, modest, moral, proper, sinless, stainless, virginal, virtuous... pure.

That is what it's all about.

From the bottom of my heart: Minal aidin walfaidzin. Taqabalallahuminna wa minkum.

HAPPY EID 1427 H

Read More......

:(

Read More......

Friday, October 06, 2006

Oh Angsa

Kwek... kwek....


Aduuh.... enaknya jadi Angsa,

Kerjaannya tiap hari cuma berenang-renang, nongkrong, tidur dengan kaki diangkat satu (kayaknya dia ngerasa klo dirinya bangau deh... atau Ralph Macchio?), dan makan (makanannya roti lagi!) trus berenang-renang lagi trus tidur lagi dan kadang-kadang 'berasyik-masyuk' (sempet aja deh merhatiin).

Kaya angsa-angsa di lagoon tepat di luar kantor saya ini... Kalo lagi suntuk, trus keluar kantor dan melihat belasan angsa itu 'bersenang-senang' rasanya sirik banget. Tapi syukur alhamdulillah, di tengah-tengah Jakarta yang supersibuk dan superpanas ini masih bisa liat danau (walaupun artificial) dengan pemandangan yang menyejukkan (dan menyirikkan) hati.





Sebetulnya saya tidak yakin harus memanggil unggas ini apa. Soalnya Angsa itu kan identik dengan Swan (atau Soang bahasa Sundanya). Makhluk yang juga bisa berfungsi sebagai pengganti anjing penjaga, karena sifatnya yang agresif dan gemar mengejar sambil menyosor orang.

Sedangkan unggas yang saya lihat hampir tiap hari ini lehernya tidak sepanjang Swan. Dari artikel yang pernah ditulis teman saya di sebuah majalah anak-anak, unggas ini harusnya adalah Goose (atau Geese - jamak). Ingat Agus Angsa sodaranya Donal Bebek? Nah, dia itu sebetulnya Goose bukan Swan. Lantas kenapa disebut Angsa?

Jadi, bahasa Indonesian-ya Goose apa dong? Yang jelas mereka bukan Duck... karena kita semua tahu bebek itu bentuknya kaya gimana. Atau jangan-jangan mereka itu......... ITIK!!! Aduh.. kok saya jadi pusing sendiri mikirinnya?!?!? Ah... mendingan keluar dulu deh liat Angsa-angsa... eh, Geese itu lagi...

note: penting banget yah ampe dibahas :P

Read More......

Wednesday, October 04, 2006

Pox Pox Pox

Selama 2 minggu kemarin (19 Sept s/d 3 Okt) sebuah kejadian luar biasa (KLB) memaksa saya keluar dari rutinitas pekerjaan sehari-hari *salah satunya chatting & online, heueheuehe*. Apa luar biasanya? Penting banget ya? Bagi saya sih penting. Sama pentingnya dengan menikah atau disunat, sebuah siklus hidup yang (idealnya) cukup terjadi sekali seumur hidup. Penasaran? *penonton kompak menjawab: "tidaaaaaaaaaaaak"*.Okay, this is what happened: saya terserang... CACAR AIR!!! Yeah, yeah, yeah, pasti komentar pertama adalah: "Hah?! Kok kaya anak kecil? Emang belom pernah? Kemana aja waktu kecil?". Bahkan kalimat pertama yang keluar dari dokter yang memeriksa saya, "Idiih… gede-gede kena cacar." Yess... it's too late. I should've been infected when I was much younger *sigh*. Tahu kenapa? Karena rupanya tingkat keparahan cacar air berbanding lurus dengan usia penderita. Maksudnya, semakin tua kita, semakin berat pula penderitaan kita akibat cacar air (konon akan sangat membahayakan kalau sampai menyerang usus dan lambung!). And the worst part is... bekasnya tidak akan dapat hilang 100% seperti halnya bila kita terserang saat masih anak-anak. NOOOOOOO!!! *Ya Tuhan, maafkanlah siapapun yang telah menulari saya, amien.*

Tapi, sebagai orang yang selalu positive thinking (jangan jadi orang yang selalu mengeluh, dong), saya pun memegang teguh prinsip saya, yaitu: Daripada menyesali hal-hal buruk, lebih baik kita mensyukuri hal-hal kecil. Dan dalam hal ini ada beberapa hal yang saya syukuri:

1. Cacar tersebut tidak menyerang usus saya. Katanya, semakin banyak yang keluar di kulit justru semakin baik.
2. Sabun dan lotion pemutih yang selama ini saya gunakan tidak terlalu berkhasiat, sehingga kulit saya tetap berwarna gelap dan bekas cacar tidak terlalu kentara jika dibandingkan seandainya saya berkulit putih *Tapi tetep... setelah sembuh, tambah satu lagi vitamin yang rutin saya konsumsi, yaitu vitamin E yang berfungsi untuk membantu regenerasi kulit*.
3. Fortunately ini "cuma" cacar dan bukannya Herpes. Karena keduanya disebabkan oleh keluarga virus yang sama. Hiiy...


Setelah diperiksa di Bogor Medical Center (BMC) oleh Dr. Lindra Cuaca yang menyarankan agar banyak makan makanan tinggi protein dan kalori,


mengonsumsi berbagai macam obat-obatan, mulai dari beberapa antivirus yang diminum, bedak tabur sampai serbuk untuk berendam,


bed rest selama dua minggu penuh di rumah di Sukabumi dan hanya turun dari tempat tidur untuk ke kamar mandi (yeap, semua dilakukan di kasur, mulai dari makan-minum sampai menonton TV seharian, including infotainment 4x sehari),


akhirnya, dengan bintik-bintik di seluruh tubuh dan wajah *yang tidak terlalu banyak mengurangi rasa percaya diri saya*, saya pun siap untuk kembali beraktivitas dan menyelesaikan hal-hal yang tertunda. Tak peduli kemarin atasan saya mengatakan, "Hah? Kok udah mo masuk? Emang udah sembuh? Udah kering semua? Mending tunggu ampe bener-bener sembuh aja, soalnya gue kan belom pernah kena cacar! Takut ketularan"

Last but not least, saran saya buat yang sudah pernah kena cacar, bersyukurlah kalian… coz it felt terrible dan sangat menyiksa *bayangkan demam tinggi, ditambah kepala pusing, persendian sakit, serta gatal dan perih di seluruh permukaan kulit tanpa boleh menggaruknya, serta penampilan saat sakit yang sangat tidak sedap dipandang, arrrrgh!*. Bagi yang belum pernah, jaga stamina! Kalau perlu, sekarang juga pergi ke dokter dan minta di vaksin cacar. Memang sih vaksin ini tidak menjadikan 100% bebas cacar, tapi setidaknya mengurangi resiko, karena siapa pun bisa terserang, muda atau tua.

Note: Thanks to my mom who's taking care of me 24/7 *I felt like I was still 10 years old with all of her full attention and treatments*. It made me a whole lot better knowing that you were always there for me. Love you more and more. And thanks to everyone for all of your wishes and attentions. Thanks God, I am healed!

Read More......