Iring-iringan bis berjumlah 7 buah melintas di jalan Tol Jagorawi. Rupanya serombongan anak-anak SMP dari Kota Bogor yang sedang melakukan kunjungan ke Jakarta. Pemandangan itu membangkitkan memori saya akan masa-masa kuliah dulu, dimana one of the best part dari berkuliah di sebuah tourism institution is... Field Trip.
Field trip atau jaman SD dinamakan "Study Tour" adalah salah satu kurikulum di kampus saya. Diadakan dua kali dalam satu semester (berhubungan subsidi dari pemerintah dipotong, kini hanya satu kali satu semester), pada tiap kota yang kami kunjungi, topik yang diangkat berbeda-beda. Mulai dari Tourism Planning, Tourism Marketing, Ekonomi Pariwisata, Wisata Belanja, MICE, Desa Wisata, sampai ke Sosio-Antropologi.
Sebelum field trip dimulai, tiap kelompok sudah siap dengan check list masing-masing dan survey literatur sesuai dengan topiknya dan daerah tujuan. Sementara waktu itu saya and the gank (Andi, Deni, Daniel, Memed, Sunan, Nana, Sita, Jenny, Ita, plus Ricka di field trip terakhir) selalu jauh lebih concern untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: "Apakah kita perlu membawa celana/baju renang atau jaket/sweater?" "Perlukah membeli sunglasses?" "Siapa yang akan bertanggung jawab membawa sunblock?" "Nanti malam belanja cemilan buat di bus mendingan di Yogya atau Premiere?" "Patungan beli film untuk kamera ke siapa ya?" dan hal-hal tetek bengek yang dianggap sepele tapi cukup penting lainnya, hehehe. Maklum saja, abis destinasi kita cukup beragam, mulai dari Kota Tua Banten yang panasnya seperti neraka dunia, Pangandaran yang terik tapi berangin kencang, sampai Kawasan Dieng yang dinginnya naudzubillah.
Berangkat field trip selalu jam 4-5 subuh. Yeap, mostly kita pada begadang soalnya pada takut kesiangan. Yang rumahnya jauh pada nebeng. Pernah sekali ketika hendak berangkat, jam setengah lima-an, saat semua anak sudah berkumpul di dekat bis yang dikendarain pak Ase. Tiba-tiba dari area lain kampus (asrama tepatnya) banyak orang berkumpul. Usut punya usut, ternyata sekitar 2 jam sebelumnya ada seorang mahasiswa yang bunuh diri melompat dari lantai 4 asrama dan tubuhnya menghempas ke balkon lantai 2 sebelum jatuh di lantai dasar. Putus cinta katanya. Hiiy... untung waktu tu saya sudah tidak menjadi warga asrama.
Oh iya, mengingat perjalanan cukup panjang dan membosankan, sangat penting untuk memilih lokasi dan teman duduk yang menyenangkan dan cocok sama kita. Selama berkali-kali field trip, saya selalu diduk di deretan bangku ke 4-6 dari depan, bersama most of my closest friend. Teman sebangku saya pun selalu Deni atau Daniel. Sepanjang perjalanan banyak yang bisa dilakukan di bis: 1. Nyanyi-nyanyi, 2. Tes Kokology (sponsored by Ms. andi), 3. Gosip, 4. Tidur, 5. Dengerin Walkman, 6. Mengisi angket2 seksual/relationship dari majalah Cosmopolitan (sponsored by Ms. Andi), 7. Maen adu jempol, 8. Pedekate, atau.... 9. Mijitin pacar yang mual-mual akibat mabok darat (hihihihi...).
Pengalaman field trip paling berkesan?
- Field Trip pertama di Garut. Kami menginap di Hotel Augusta. Namanya mahasiswa, klo nginep bareng gitu kan maunya ngumpul-ngumpul terus. Jadi walaupun kamar-kamar cewek ada di sayap kanan dan cowok di sayap kiri, menjelang malam udah gak jelas aja tuh. Namanya jam malam udah gak ngefek, kecuali bagi dosen pembimbing kami, Ibu berinisial TIR yang terkenal rese. Masa dia ngecekin satu-satu dan menyuruh kita semua balik ke kamar dan tidur. Padahal baru jam 10!! Akhirnya... kita konci aja dia di lorong sayap kanan hotel pada saat dia mengejar kami. Hohoho...
- Field Trip di Anyer. Kami menginap di Mambruk Anyer. Satu bungalow dihuni 4 - 5 orang. The best accomodation ever. Malam hari, rupanya di hotel itu menayangkan film semi bokep. Beuh.. ribut lah anak-anak saling telpon kamar lainnya memberi info. Nasib naas menimpa seorang teman saya. Dia menghubungi bungalow teman saya lainnya, "Malam", terdengar sapaan begitu telpon diangkat. "Eh, tingali channel X geura... filmna alus!". "Yah, saya sudah tahu. Sudah jam segini kamu bukannya sudah harus tidur yah?" orang di seberang telepon bertanya balik. JEGERRRR!!!! Teman saya baru sadar, rupanya ia salah mencet nomor. Yang dihubunginya adalah bungalow yang diisi oleh dosen pembimbing kami, SUI. Untung dia orangnya asik, besoknya ia cuma nyengir-nyengir aja.
- Field Trip Jakarta. Menginap di sebuah hotel nista di kawasan Ancol. Tengah malam, pacar dari salah satu teman saya menjemput dengan mobil. Kami pun mengendap-endap keluar dari hotel dan "mampir" ke Kafe Pisa di Menteng. It was me, Sita, Daniel, Nana, Jejep, Deni, Dicky and Alex. Ketemu Titi Kamal oy! Anak-anak ancur-ancuran malam itu, kita berbohong dengan mengatakan klo Sita ulang tahun, jadi kita dapet kue gratisan, heuheuehue. Pulang ke hotel jam 1-an. Deni terpaksa harus dipapah soalnya mukanya udah memerah dan dia cekikikan mulu gara-gara mabok.
- Field Trip terakhir... Wonosobo/Dieng. Nginep di hotel lupa namanya yang duingin pol! Lokasinya keren banget, di bagian belakangnya langsung menghadap Gunung Sindoro dan Gn. Sumbing. Kenapa berkesan? Coz that's the last time kita ngalamin one of the best part studying in our college. Udah gada lagi yang namanya penelitian, bener-bener just for fun. Kaya vacation aja. Bedanya ini gratis.
Best Accomodation Ever: Mambruk Hotel Anyer, Hotel di Pangandaran, dan Hotel di Wonosobo
Worst Accomodation Ever: Hotel Nista yang banyak nyamuk di Ancol
Best Food: Pangandaran & Wonosobo
Worst Food: Gada! hehehe
Best Lecturer: YAA, SUI, ASR
Worst Lecturer: TIR & MOL
Hmm... Kapan lagi yah?
Read More......