Saturday, April 05, 2008

(I just want my) Hainan Chicken Rice

Asal muasal Hainan Chicken Rice memang berawal di sebuah pulau bernama Hainan yang terletak di sebelah selatan Cina dan merupakan propinsi terkecil di negeri Tirai Bambu tersebut. Namun masakan ini menjadi sangat popular setelah dibawa para imigran Cina dari Hainan ke kawasan Asia Tenggara, khususnya Singapura dan Malaysia. Ironisnya, seiring berjalannya waktu, Hainan Chicken Rice kini lebih dikenal awam sebagai salah satu masakan khas Singapura dan bahkan telah dinobatkan menjadi masakan nasional negara pulau itu bersama-sama Singapore Chili Crab.

Dalam satu set masakan Hainan Chicken Rice terdapat empat bagian yang tidak boleh dihilangkan, yaitu nasi minyak (biasanya beraroma wijen, jahe, pandan dan kalau sudah dimodifikasi bisa beraroma kayu manis juga), chili sauce, kuah kaldu ayam dan tentu saja… ayam rebus. Mengingat dalam menu ini ayamnya hanya direbus dengan garam saja, maka chili sauce memegang peranan yang cukup vital untuk memberikan cita rasa. Selain chili sauce, “aksesoris” lain yang umumnya juga disertakan dalam menu Hainan Chicken Rice adalah saus bawang putih, saus jahe, irisan daun bawang dan kecap.

Kalau dibandingkan dengan masakan Indonesia yang kaya bumbu dan rempah dengan rasa yang tajam, mungkin Hainan Chicken Rice tidak ada apa-apanya. Ringan. Tapi buat saya, faktor itulah yang menjadi nilai lebih dari Hainan Chicken Rice, kesederhanaan rasa. Bosan juga rasanya jika setiap hari lidah saya dipaksa bekerja rodi untuk mengenali segala macam rasa dalam masakan Indonesia. Sekali-sekali lidah perlu istirahat juga. Selain tentu saja karena menu ini sehat, baik untuk jantung dan rendah kolesterol.

Nah, ada apa dengan Hainan Chicken Rice??????


Well, cuma mau kasih tau kalau dalam tiga hari terakhir ini dua kali Hainan Chicken Rice menjadi saksi pertemuan saya dengan dua orang yang sudah saya kenal baik. Pertama pada Rabu malam, berlokasi di restoran Mangkuk Putih di Setiabudi Building, Kuningan dan kedua pada Jumat malam di Tamani Café, Pondok Indah (yang di Tamani lebih nendang). Rabu malam dengan seorang teman yang mencoba ingin menjadi lebih dari sekedar teman, Jumat malam dengan seorang sahabat yang sudah sangat lebih dari sekedar sahabat tapi belum ingin lebih dari itu.

Saya dan dua orang dengan keinginan berbeda. Saya sendiri? Jujur saja saya tidak tahu apa yang benar-benar saya inginkan, selain menikmati Hainan Chicken Rice lezat yang sudah tersedia di meja.

6 comments:

Anonymous said...

wah..jadi ahli kuliner ya ? mau nyaingin pak bondan ya..?
gua sih lagi pengen kwetiau goreng.. :D

risa said...

ini makanan gue di sini dikala akhir bulan, dan kiriman uang tak kunjung datang. soalnya biasanya yang paling murah ya makan ini. hehe.

Anonymous said...

aku abis makan nasi ayam goreng mentega di solaria atmosphere... rooftop nya plangi sama anak2 tadi ;)

doedoedoe said...

ko yg lebih jd perhatian gw itu justru soal 2 manusia yg berbeda keinginan itu ya im?
bukan soal hainan chickennya..
hohohohohoho..(maklum jiwa gosip)

Ronn said...

V1rzh4: Pasti sama anak-anak yang abis "memperkosa" Multiply gw yah!?!?!

Pandu: Hehehe, noone u know ;)

wiemz said...

masa sih no one? tunggu setelah pulang abroad ya.. :)