Tuesday, June 05, 2007

Breaking Up Is Hard To Do, But Get Over It!!

Namanya putus cinta itu emang menyakitkan... apalagi kalau kita yang diputus secara sepihak. Wajar jika reaksi pertama kita adalah marah, menangis, mengurung diri di kamar mengenang masa-masa bersama, tidak nafsu makan, merasa bahwa dunia akan kiamat, dan lain-lain. Wake up! Buat apa mengasihani diri sendiri dan sibuk memikirkan orang yang telah menyakiti hati kita? Life must go on. Lebih baik kita melupakan semua yang sudah berlalu dan mencoba melangkah ke depan dengan lebih optimis. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi saya punya beberapa tips agar kamu dapat ‘menyembuhkan’ hati kamu dan segera melupakan si dia. Get over it!

1) Jangan mau menjadi teman, putuskan hubungan secara total
Banyak yang memilih berteman dengan mantan pacar dengan harapan suatu saat bisa balikan lagi. Well, itu jarang sekali terjadi. Dan kalaupun terjadi akan memakan waktu lama. Sekuat apa kamu mampu memendam perasaan cinta kamu ke dia? Nanti malah dia curhat tentang gebetannya. Tambah sakit hati kan? Lagian, ajakan untuk berteman dari mantan itu biasanya untuk kepentingan dia sendiri yang ingin mengurangi perasaan bersalah setelah memutuskan kamu.
Bisa saja sih kamu berteman dengan mantan, tapi ada beberapa peraturan yang harus disepakati. Contohnya: jangan membahas hubungan lama kalian, pacar/gebetan baru, atau topik lain yang sensitif. Tahan diri kamu untuk menanyakan hal-hal tersebut karena jawabannya mungkin akan sangat menyakitkan. Bahas saja kerjaan, situasi politik saat ini dan hal netral lain.
Baiknya, kalau ada ajakan berteman dari mantan, katakan saja: “Saya peduli sama kamu, dan seiring berjalannya waktu, saat saya sudah bisa sembuh dari luka ini, mungkin kita bisa berteman... tapi tidak sekarang”

2) Hapus nomornya di phonebook dan alamat e-mail-nya di messenger kamu
Menghapus nomornya dari handphone dan messenger akan mengurangi kemungkinan kamu terus-terusan mengirim pesan padanya mempertanyakan kenapa kamu diputuskan atau memohon agar ia menerima kamu kembali. Terus-terusan mencoba menghubungi pacar tidak akan dapat memulihkan hubungan. Si penerima pesan justru akan semakin terganggu dan menganggap kamu tidak punya kehidupan lain.

3) Singkirkan semua benda di kamar yang mengingatkan kamu padanya
Masukkan kartu-kartu ucapan, kado-kado, foto-foto berdua dan barang peninggalan mantan kamu ke dalam kardus dan taruh di tempat yang jauh dari jangkauan kamu (kalau ada yang berguna sumbangkan saja kepada saudara kamu yang membutuhkan). Ada beberapa orang yang akan melakukan ‘ritual’ pembakaran, tapi itu rasanya terlalu berlebihan. Nanti kalau kamu sudah mulai tenang bisa-bisa malah menyesal telah membakar benda-benda itu.
Sebagai permulaan, simpan saja semua benda kenangan itu di dalam kardus yang dilakban lalu simpan kardus itu di gudang. Gampang kan?

4) Tuangkan segala rasa sakit, sedih, amarah, frustasi dan sebagainya dalam sebuah jurnal atau buku catatan.
Jangan pernah meremehkan yang namanya curhat di lembaran buku (atau di blog!). Cara ini bagus juga untuk para pria. Bahkan, sangat cocok untuk pria, mengingat pria jarang memililki tempat untuk menuangkan perasaan dan emosinya.
Selama masa pemulihan, sering kita merasa bahwa kita belum mengalami kemajuan apapun. Nah, dengan sesekali melihat tulisan-tulisan di jurnal tersebut, kamu bisa melihat sejauh apa perkembangan kamu... (atau malah penurunan). Metode ini juga bagus untuk menghindarkan kamu melontarkan kata-kata kepada si dia yang mungkin akan kamu sesali. Tulis saja semuanya di jurnal!

5) Manjakan diri
Ini adalah hal yang amat diperlukan semua orang, laki-laki maupun perempuan. Lakukan hal-hal yang kelihatan simpel, seperti manikur, pijat atau facial untuk membuat kamu rileks. Belilah pakaian yang bisa membuat kamu merasa seksi dan percaya diri. Pesan makanan kesukaan dari restoran favorit kamu. Beli DVD terbaru. Beli game-game keluaran terbaru. Coba aktivitas-aktivitas baru. Pokoknya manjakan diri kamu sepuas-puasnya, karena kamu memang layak mendapatkannya.

6) Ganti suasana
Mungkin terdengar konyol, tapi cara ini cukup manjur juga untuk memulai lembaran baru. Cat ulang kamar kamu, ganti dekorasinya beli sprei dan gordyn baru. Buat kamar kamu menjadi lebih nyaman. Jangan lupa pajang foto teman-teman dan keluarga yang kamu sayangi dan selalu ada ketika kamu membutuhkannya.

7) Jangan rebound
Beri diri kamu beberapa waktu untuk sembuh dari berakhirnya hubungan ini. Banyak orang yang mulai kencan lagi padahal mereka belum benar-benar pulih. Jadi siapa saja yang menunjukan itikad baik, tanpa ba bi bu langsung diajak kencan. Salah banget! Kamu nanti malah akan membanding-bandingkan pacar baru kamu dengan mantan dan ujung-ujungnya mantan kamu selalu lebih baik. Kamu pun akan merasa kesepian lagi, mungkin lebih parah.
Kita sering berpikir, “untuk melupakan seseorang dan bisa bahagia... cari saja orang baru!”. Seharusnya pulihkan dulu hati kamu, karena hanya KAMU yang bisa membuat diri KAMU bahagia.
Jadi triknya adalah, kamu harus bisa merasa bahagia dengan diri kamu sendiri sebelum mulai berkencan lagi.

8) Jangan pesimis
Sekali diputusin, biasanya ada kecenderungan seseorang langsung memiliki gambaran negatif tentang dirinya. Akankah saya mendapat cinta sejati? Apakah saya terlalu tua/gemuk/bodoh dan sebagainya... Akankah saya bahagia lagi?
Ingat, hanya karena mantan kamu tidak menyukai kamu lagi, bukan berarti yang lain juga begitu. Dia tidak mau berpacaran lagi dengan kamu... so what? Kamu tetap sempurna, hanya saja dia tidak bisa melihatnya. Di luar sana banyak yang bisa melihat betapa ‘lengkap’nya kamu. Just relax!

Tanda kamu telah melupakan si mantan ialah kalau kamu sudah tidak ada perasaan padanya dan hasrat atau keinginan terpendam untuk memilikinya lagi. Satu lagi, jika kamu sudah bisa membayangkan dia sedang bermesran dengan perempuan/pria lain tanpa timbul sedikitpun rasa sakit di dadamu... itu tandanya kamu sudah lulus! [i-ron, from many sources]

4 comments:

Anonymous said...

Hihihi, have been there, di proses mantan pacar pengen temenan. Ya ampun, susahnya! Sempat beberapa kali marah saat dia masih berusaha menyentuh atau berharap aku akan kembali padanya.

Tapi setelah periode itu lewat, aku bisa menikmati pertemanan kembali dengannya.

Halah, jadi curhat.

v1rzh4 said...

ronn,
bener banget sih tulisan elu ini, knapa elu gak nulis ini dari dulu? hehehe...
tapi skrg saya sudah melupakannya nya nya... lu liat sendiri kan kmrn? dududu... :D

Ronn said...

Joan:
Bukan mantan pacar yg batk itu kan JO? hehehe


Jhajha:
Kan dulu pernah gw kirimin soft copy-nya ke elo. Ah tapi kok kemaren terakhir ketemu dia lo masih judes binti jutek abis?

Anonymous said...

baca postingan lo yg terakhir...ummm...yakin berhasil??? =)