Memindai Kebosanan
Apa yang kalian lakukan untuk membunuh kebosanan di kantor?? Pasti ada banyak hal yang bisa dilakukan. Ada yang menyibukkan diri memanfaatkan layanan internet di kantor masing-masing dengan mengatur-atur MP3, chatting, surfing, blogging, blogwalking, dan ing-ing lainnya. Ada pula yang lebih suka membaca majalah atau novel yang sengaja dibawa dari rumah. SMS-an juga menjadi satu pilihan untuk membunuh kebosanan. Tapi apa yang akan terjadi kalau cara-cara yang sudah saya sebutkan tadi juga berubah menjadi sesuatu yang membosankan seperti yang saya alami beberapa hari lalu? Buntu? Bahkan Jhajha pernah mengatakan, "Bisa-bisa gw mati kebosanan nih." (dan saya balas dengan, "Asal nggak mati perawan aja, Jha!")
Saya sih kalau sudah mentok seperti itu, maka secara otomatis satu bagian kecil dari otak saya langsung bekerja keras untuk memikirkan sesuatu lain yang bisa saya lakukan. Something unique... something weird (something me?)... something fun! Hmm... saat itu saya tidak sedang ingin tiduran, jadi opsi tidur di toilet tidak saya pilih (it's a classy toilet guys!! it smells really good and the musics are so peaceful).
Pergilah saya ke ruangan belakang, agak sedikit mengendap-endap. Setelah celingak-celinguk dan memastikan sedang tidak ada siapa-siapa di ruangan itu dan di pantry yang letaknya bersebelahan, saya langsung menaruh tangan saya diatas mesin fotokopi dan memfotokopi tangan saya sendiri. Cahaya hangat langsung memindai tangan saya dan sedetik kemudian jiplakan tangan saya dalam bentuk 2 dimensi pun keluar. Seru juga... entah kemana semua orang yang biasa nongkrong di Pantry. Saya pun mencoba beberapa kali sampai mendapat gambar yang paling mendingan. Cara menghabiskan waktu yang aneh...
Belum puas dengan fotokopi tangan. Saya melangkah ke grade selanjutnya dalam dunia pindai-memindai *halah bahasanya*..... Scanner!!! Satu-satunya cara bisa memindai tangan di scanner yang terletak di ruang kantor utama adalah setelah jam kantor selesai, yaitu 17.30, saat beberapa orang mulai pulang (actually, di kantor ini jam pulang kantor itu gak ngaruh. Ga tau kenapa semua orang senang berada di kantor sampai larut). Saatnya pun tiba, jam sudah menunjukan pukul 18.30... ruangan mulai sepi. Si bos pun sudah tak ada di ruangannya. Dan dengan dukungan dari Tatz dan Reni, tangan kanan ini saya letakkan di kaca dingin di mesin scanner. Ketika lampu scan berjalan pelan dan suara deru halus terdengar, sensasinya jauh lebih amazing dibandingkan mesin fotokopi. Hasilnya pun.... ruarrr biasaa!!! Dan tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 18.50. Saatnya pulang!
2 comments:
aku juga pernah ngescan tangan ku buat cover cd tapi ga jadi di pake karna kok klo di peratiin lama2 kaya allien, syelem
Hobi yang aneh :D
Post a Comment